Kamis, 14 Agustus 2008

Tips Mendeteksi Masalah pada PC

Riasmaja Weblog
Apakah anda pengguna komputer (PC) dan pernah mengalami kejadian berikut ini :
- Suatu ketika PC anda susah dinyalakan.
- Perlu berulang kali menekan tombol power untuk menyalakan PC
- Proses boot perlu berulang kali untuk masuk ke Windows.
- Setelah standby, PC restart dengan sendirinya dan harus dimati-nyalakan lagi.


Berikut ini adalah tips yang mungkin sudah banyak diketahui oleh para pengguna PC untuk mendeteksi apabila memiliki atau menemukan masalah seperti di atas.

1. Lakukan boot dengan live CD salah satu distro Linux, contohnya Knoppix, Small Damn Linux atau sebangsanya. Bila load telah berhasil dan PC dapat bekerja dengan normal, ada kemungkinan terjadi kelainan pada harddisk atau sistem operasi yang ada di dalam harddisk tersebut yang menghalangi proses booting diselesaikan dengan sempurna.

2. Periksa power supply PC anda. Periksa dan ukur tegangan DC yang menyuplai ke motherboard menggunakan alat ukur avometer. Misalnya tegangan +12 Vdan 5V hanya terukur (misal) 10,5V dan 4,2V. Maka segera ganti power supply PC anda dengan yang baru untuk menghindari kerusakan yang lebih parah pada keseluruhan sistem Komputer. Apabila anda memiliki PC lain (di dekat anda), anda dapat menggunakannya untuk meyakinkan power supply anda masih bekerja dengan normal atau tidak.

3. Periksa memory (RAM)nya. Bila anda menggunakan 2 atau lebih keping RAM yang berbeda jenis baik merk maupun chipsetnya, terkandang akan mengalami masalah kompatibilitas seperti ini setelah digunakan dalam jangka waktu tertentu. Apalagi bila power supply dan pasokan daya listrik yang tidak stabil dikonsumsi oleh sistem. Untuk masalah ini coba bersihkan plat koneksi pada keping RAM tersebut beserta slot yang ada pada motherboard.

4. Bila langkah di atas tetap memberikan hasil yang tidak memuaskan atau masalah tetap berulang, maka kemungkinan besar motherboard PC anda sudah bermasalah.


Komputer (PC) yang sudah terkena vonis bermasalah pada motherboard memiliki kemungkinan sangat tipis untuk diselamatkan, tentu saja jalan satu-satunya mengganti motherboard yang bermasalah tersebut. Atau lebih jauh lagi anda mengganti PC anda dengan yang baru. Namun apakah anda mau mengalami hal yang sama dengan motherboard atau PC baru anda? Tentu tidak. Sebuah langkah proteksi yang harus kita lakukan selain mengoperasikan komputer sesuai dengan prosedur ON/OFF yang telah ditentukan adalah proteksi terhadap tegangan supply. Langkahnya adalah:


Riasmaja Weblog
1. Gunakan Power supply yang memiliki daya yang cukup terhadap konsumsi daya yang dibutuhkan seluruh sistem.

2. Lindungi power supply dengan stavolt yang telah dilengkapi dengan AVR (Automatic Voltage Regulator) yang baik, sehingga pasokan tegangan AC ke power supply tetap terjaga stabil.

3. UPS (Uninterruptible Power Supply) yang telah dilengkapi dengan AVR, merupakan langkah proteksi tegangan yang paling maksimal yang bisa anda lakukan. Selain sebagai penstabil tegangan, juga dapat berfungsi sebagai back up tegangan.


Posting yang Berhubungan Berdasarkan Kategori:



28 komentar:

  1. pertamaxxx plus plus, weh ilmu nih makasih kang

    BalasHapus
  2. oiya kang..klo tegangan listrik sering naek turun bisa menyebabkan kompi ato barang elektronik laennya cepet rusak yah kang..??trus yang paling umum biasanya apa yg cepet rusak kang..klo untuk PC??biar bs ngerawat PC di rumah nie kang..makasih atas info dan jawabannya kang..sukses yah kang..!!!

    BalasHapus
  3. Kang laptop accerku ga bisa nyampe ke windowsnya setiap booting. katanya hardisknya rusak.merk hardiknya seh klo ga salah hitachi serinya lupa. dah 2 bulan ini rusak padahal semua data kantor disitu semua...masih pusing aku kang. Untung ada yang cadangan accer travelmate sbg cadangan...
    Tapi gmn dengan dat2 yag dihardisk ya kang...

    BalasHapus
  4. @Oeoes: ilmu lama kang... cuma baru ditulis aja he.he.he..

    @Blogger Addicter: Pada dasarnya komputer PC/desktop ataupun laptop memiliki tingkat kerusakan yang tinggi pada optical drive yaitu harddisk maupun cd-rom, karena kedua device ini adalah device "bergerak" ketika beroperasi. Namun pada PC yang dinamika perpindahannya tidak setinggi laptop atau notebook, maka tingkat kerusakan akan cenderung rendah bila dibandingkan dengan laptop yang sangat dinamis.

    Penggunaan PS yang melebihi konsumsi daya maksimum juga menjadi salah satu penyebab kerusakan sistem. Laksanakan pemeriksaan secara periodik pada tegangan keluaran PS lewat health status di bios. Lihat tiap tegangan 12 V, +5V dan -5V. Bila toleransi sudah melebihi 15%, maka segera gantilah PS nya kang..

    Trus kebersihan casing. Laksanakan pembersihan paling tidak 6 bulan sekali terhadap debu dan kotoran yang masuk ke dalam casing, terutama pada kipas pendingin.

    *wah banyak ya... bisa jadi 1 postingan lagi ne.. he.he.he..*

    @Gus: *jadi grogi ne jawabnya...he.he.he..*
    tidak bisa sampai ke windows tiap kali booting berarti masih melewati proses booting tapi ditengah jalan... putus... mungkin seperti itu kira-kira prosesnya..

    Solusi terjangkaunya menurut saya, coba kang Gus pindah harddisk tersebut ke salah satu casing harddisk portabel (yang bukan built up biasanya bisa dibongkar-pasang dengan mudah), atau dengan kata lain menjadikan Hdd tersebut sebagai portable Hdd untuk sementara. Cek di komputer normal. Bila ternyata bisa terbaca.. amankan segera data pentingnya... Namun apabila tidak.. maka terpaksa kang Gus harus menggunakan jasa "penyelamat Hdd dan data" yang ada di tempat terdekat...

    *wiiih grogi banget.. suwer..*

    BalasHapus
  5. Sebuah posting yang sangat bermanfaat bagi pe milik PC ... bisa dijadikan acuan untuk menjadi teknisi pc, minimal utk memperbaiki pc milik sendiri ... Abang setuju juga sama penjelasan tambahan dari Blogger Addicter ...

    *Bagi yang tinggal di kawasan dekat rumah abang, jangan baca posting ini deh, tar pada gak mau ke bengkelnya abang ...hua ha ha*

    Oke deh ...Crucial posting ...
    Thank You

    BalasHapus
  6. Wah.. lengkap banget penjelasannya..
    mudah2an deh kompiku nggak mengalami masalah spt yg dituliskan di atas..
    hehe, miss gaptek nih, nggak akan bisa utak-atik sedahsyat itu..
    anyway, thanx info mantepnya ya..

    BalasHapus
  7. Waduh saya pernah alami ini, malah 2 kali..tipsnya saya copy buat jagaa2..

    BalasHapus
  8. Sangat bermanfaat nih Om...kebetulan sahabat aku lagi ngalamin hal ini..nanti aku berkunjung ke blognya dan ngasih tahu hal ini...

    thanks Om...

    BalasHapus
  9. @Abang: Saya ucapkan terimakasih kang, sekaligus mohon maaf kalo seandainya tulisan ini nantinya sampai mengganggu usaha bengkel komputer kang Andi.. he.he.he..

    @tyas: memang mbak kalo komputer bermasalah dan gak berani otak-atik sendiri mending dikirim tuh ke bengkelnya kang Andi.. he.he.he.. *emang tinggalnya dimana..?*

    @Enhal: waduh silakan kang.. monggo kalo mau dicopy...

    @Jovie: sama-sama mbak... terimakasih kalo ini jadi bermanfaat lantaran mbak Jovie menyebarkannya kepada yang membutuhkan..

    BalasHapus
  10. Kebetulan komputer baru berusia 3 bulan jadi artikel nya berguna...langsung bookmark...

    BalasHapus
  11. Mantab nih tipsnya saya cobain ya mas..

    BalasHapus
  12. Pas banget postingan ini ama kasus komputer ane,
    Langkah 1 sampai 3 sudah dilakukan dan hasilnya tetap sama aja, walaupun HD sudah di lowformat and kasih cooler tetap nihil kayanya MB yak boz?

    BalasHapus
  13. @Edisamsuri: waah komputer baru ya kang... jangan lupa proteksi tegangan supply nya.. he.he.he... biar aman gitu..

    @Taktiku: Silakan kang.. semoga bermanfaat..

    @Subagya: Sementara kayaknya itu yang bisa divonis kang.. syukur2 malah gak kena yang lainnya seperti processornya.. Tapi mohon maaf saya belum punya tips mendeteksi kerusakan motherboard.. he.he.. mungkin kalo nanti saya dapatkan akan saya posting juga...

    BalasHapus
  14. Tuk Kang Rias permintaanya sudah terpenuhi silahkan mampir :D

    BalasHapus
  15. Thank to jovie sudah mengarahkan ke saya ke sini (sahabatnya itu saya lo kang :p). and silakan mengenai postingan mengenai menampilkan kode html yang unik di postingan di muat di blog ini. Keep Post ya kang :D

    BalasHapus
  16. sipp...pokoknya klo ada apa2 lsg panggil kang ketut riasmaja..minta no HP dong :P

    BalasHapus
  17. lha ini... sibbb *pake B*

    jangan sampai pada lupa (terutama saya), kalo ngeblog kan pake komputer... pada konsentrasi ngeblog dan ngutak-ngatik templates kalo komputernya sakit2an ya gagal ngeblognya...

    Nanya boleh nggak... ?? he..he..he.. :)

    UPS temen saya, beli merknya *lupa lagi, tp bukan merk yang prolink dsb lah..* Nah, baru sebulan jebol... memang sih tegangan listrik di rumahnya nggak stabil. Lha tapi *pikirnya* karena udah pake UPS gak masalah... Kira-kira kenapa yah?. merk yang TERPERCAYA apa mas.. berdasar pengalaman aja..

    :)

    BalasHapus
  18. ya ya ya..makasih om, saya jadi tertolong :D

    BalasHapus
  19. @Subagya: terimakasih banyak kang.. tapi lin kali kayaknya lebih enak kalo ngasih taunya lewat SB aja kang.. biar gak repot-repot masuk kolom komentar gitu.. he.he.he..

    @Yusa Indera: yup.. terimakasih kang..

    @Mochal: *atau kang Subagya* Terimakasih kang ats ijinnya...

    @Iksan: waduh... silakan kang.. tapi sayang saya gak buka bengkel komputer.. gimana kalo kang Iksan punya masalah komputer langsung pergi ke bengkelnya kang Andi aja..? *he.he.he.. sekalian promosi..*

    @Firdaus: he.he.he.. iya kang.. setuju..

    Setahu saya UPS ada 2 jenis.. yang dilengkapi dengan AVR dan tidak. Ada kemungkinan:
    1. Tegangan input ke UPS benar-benar tinggi fluktuasi naik turunnya... Bagi UPS yang memiliki rentang toleransi tegangan input sangat rendah hal ini yang menjadi faktor jebolnya UPS.
    2. Suhu lingkungan tempat UPS tersebut sangat tinggi, baik di ruangannya maupun di dalam casing UPS itu sendiri. Memang sebagian besar UPS tidak dilengkapi dengan kipas pendingin. Namun suhu yang tinggi dapat menyebabkan beberapa komponen seperti Elco pada rangkaian penstabil tegangan menjadi overheated dan terbakar. Di beberapa kasus (tidak sering), tingginya suhu pada UPS dapat menyebabkan sambungan (solderan) kabel terlepas. Ini biasanya terjadi pada UPS kelas ecek-ecek.
    3. Battery elemen dengan kualitas yang jelek. Kita sangat sulit membedakan battery elemen mana yang bagus dan mana yang jelek.

    Saya masih belum tahu arti "jebol"nya itu bagaimana... apakah batterynya sudah tidak mampu menyimpan tegangan atau sama sekali tidak bisa memberikan tegangan output...

    Untuk merk kebetulan saya memakai prolink 600VA dengan AVR. Tapi ada beberapa tips untuk memilih UPS yang baik (asumsi harga relatif):
    1. Usahakan paling tidak ada 2 pilihan sebelum membeli UPS dengan kapasitas VA yang sama dan harga relatif sama.
    2. Lihat di buku manualnya atau dibagian belakang UPS. Periksa range tegangan input yang mampu dia terima.. semakin besar range tegangan, semakin bagus.. bisanya 115-240V.
    3. Apakah dilengkapi dengan AVR.
    4. Timbang dengan tangan mana yang lebih terasa berat. Semakin berat semakin bagus.. *semoga bukan batu yang ada di dalamnya..he.he.he..*

    Gimana kang Firdaus..? Semoga terjawab..

    @cerita senja: sama-sama.. kita saling sharing aja..

    BalasHapus
  20. Jebolnya.. Dead, mati, qoit.. output is Zero point.

    Kalau.. kemungkinan kedua.. kayanya kecil. Soalnya suhu ruang di rumahnya.. (bandung, lembang) ada dibawah 20 derajat C.

    Kemungkian 1 dan 3 ya itu mungkin. Mungkin toleransinya memang kecil. dan naik turunnya tegangan edan2an range-nya. mungkin tp.

    kalau misal.. lebih berat, itu, maksudnya.. apa mas.. yang bikin berat UPS bukannya Trafo. Bukan ya..?

    *nanti jawabnya singkat aja mas, alah saya ini ngrepotin ja*

    BalasHapus
  21. Sekarang kang riasmaja udah pindah profesi toh, buktinya skrg jd dokter di blognya...

    BalasHapus
  22. @Firdaus: bisa saja itu terjadi kang.. milik temen saya pernah kejadian seperti itu, padahal AC kantornya sudah diset di 18 derajat celcius, masih aja ada komponennya yang overheated.. tapi memang belum tentu juga..

    Selain trafo juga elemen batterynya.. berat cuma sebagai "penanda pertama" terhadap kualitas kedua item tersebut...

    @Ridho: he.he.he.. gak kang.. cuma pengin berbagi pengalaman aja.. sukur-sukur bermanfaat buat yang laen..

    BalasHapus
  23. mas, harusnya langkah ke-2 itu jadi langkah pertama, kan cek power dulu baru masukin live cd :)

    BalasHapus
  24. @Bayu Aditya: pengecekan menggunakkan live CD bertujuan untuk mengecek software atau OS yang terinstal di PC kita. Apabila pengecekan dengan live CD berhasil maka langkah selanjutnya kita tinggal merepair atau menginstal ulang OS nya saja, tanpa disertai dengan kegiatan bongkar pasang hardware..

    BalasHapus
  25. wahhh lumayan sangat membantu nih mas.... tapi aku ada pertanyaan nih...... setelah aku nyalakan komp. pas di tampilan windows log in... ada bunyi bip gitu 2x apa ya kira2??? dan ada warning seperti "one of your log file has restored gitu de kira2"....

    BalasHapus
  26. mike ga pake stavolt bang...sampe skrg seh lom ada masalah..entah nanti2..he..he..
    makasi infonya ya..

    BalasHapus
  27. He.. he.. he.. Alih profesiiiiiii: btw, saya pernah ngalamin semua kejadian seperti ini. Dan terbukti tips kang Riasmaja memang tock cer.

    BalasHapus